Definisi
Metode dalam kamus besar bahasa Indonesia, Metode adalah cara yang teratur dan terpikir
baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan, dsb) atau cara kerja yang
bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang
ditentukan.
Menurut
KBBI adalah metode atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk
memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan
melakukan observasi serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena
alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan
melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis
tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Menurut
Dictionary of Behavioral Science, Metode ilmiah adalah Tekhnik-tekhnik dan prosedur-prosedur
pengamatan dan percobaan yang menyelidiki alam yang dipergunakan oleh ilmuawan-ilmuwan
untuk mengolah fakta-fakta, data, dan penafsirannya sesuai dengan asas-asas dan
aturan-aturan tertentu.
Menurut
Penelitian, Metode ilmiah adalah suatu rangkaian aktivitas mengandung prosedur tertentu,
yakni serangkaian cara dan langkah tertib yang mewujudkan pola tetap. Rangkaian
cara dan langkah ini dalam dunia ke ilmuan disebut metode. Dan untuk menegaskan
bidang ke ilmuan itu seringkali dipakai istilah metode ilmiah (scientific
method).
Jadi,
Metode Ilmiah adalah proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara
sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan observasi serta membentuk
hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat
berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu
hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori
ilmiah.
Tujuan
penulisan ilmiah
1.
Sebagai
wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis. Menumbuhkan etos ilmiah di
kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan,
tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam
bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
2.
Karya
ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi
pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat
membacanya.
3.
Membuktikan
potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.
4.
Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Sikap
ilmiah
Adalah sikap-sikap yang seharusnya dimiliki
oleh setiap ilmuwan dalam melakukan tugasnya untuk mempelajari meneruskan,
menolak atau menerima serta merubah atau menambah suatu ilmu. Prof harsojo
menyebutkan enam macam sikap ilmiah
1.
Obyektivitas
, dalam peninjauan yang penting adalah obyeknya.
2.
Sikap
serba relatif , ilmu tidak mempunyai maksud mencari kebenaran mutlak, ilmu
berdasarkan kebenaran-kebenaran ilmiah atas beberapa postulat, secara apriori
telah diterima sebagai suatu kebenaran. Malahan teori-teori dalam imlu sering
untuk mematahkan teori yang lain.
3.
Sikap
skeptis adalah sikap untuk selalu ragu-ragu terhadap pernyataanpernyataan yang
belum cukup kuat dasar-dasar pembuktiannya.
4.
Kesabaran
intelektual , sanggup menahan diri dan kuat untuk tidak menyerah pada tekanan
agar dinyatakan suatu pendirian ilmiah , karena memang belum selesainya dan
cukup lengkapnya hasil dari penelitian , adalah sikap seorang ilmuwan.
5.
Kesederhanaan
adalah sikap cara berfikir, menyatakan, dan membuktikan.
6.
Sikap
tidak memihak pada etik.
Langkah-langkah
Metode Ilmiah
James B. Conant memberikan rumusan metode
ilmiah menjadi delapan langkah, yaitu :
1.
Kenali
bahwa terdapat suatu situasi yang sifatnya ”tak menentu” (unpredictable), sehingga
merupakan suatu situasi bertentangan atau kabur yang mengharuskan penyelidikan.
2.
Nyatakan
masalah itu dalam istilah spesifik.
3.
Rumuskan
suatu hipotesis kerja.
4.
Rancang
suatu metode penyelidikan yang terkendalikan dengan jalan pengamatan atau dengan
jalan percobaan ataupun kedua-duanya.
5.
Kumpulkan
dan catat bahan pembuktian atau data ‘kasar’.
6.
Alihkan data kasar ini menjadi suatu
pernyataan yang mempunyai makna dan kepentingan.
7.
Tibalah
pada suatu penegasan yang tampak dapat dipertanggungjawabkan. Kalau penegasan itu
betul, ramalan-ramalan dapat dibuat darinya.
8.
Satu
padukan penegasan yang dapat dipertanggungjawabkan itu, kalau terbukti
merupakan pengetahuan baru dalam ilmu, dengan kumpulan pengetahuan yang telah
mapan.
Sumber:
http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2114497-sikap-ilmiah/#ixzz2jL5elllH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar