http://baak.gunadarma.ac.id http://studentsite.gunadarma.ac.id http://ilab.gunadarma.ac.id

Jumat, 27 April 2012

Tugas 6


Faktor-faktor yang Mempengaruhi Investasi
Kekuatan ekonomi utama yang menentukan investasi adalah hasil biaya investasi yang ditentukan oleh kebijakan tingkat bunga dan pajak, serta harapan mengenai masa depan (Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, 1993, 183).
Faktor-faktor penentu investasi sangat tergantung pada situasi dimasa depan yang sulit untuk diramalkan, maka investasi merupakan komponen yang paling mudah berubah.
Penanaman modal dalam negeri memberikan peranan dalam pembangunan ekonomi di negara-negara sedang berkembang. Hal ini terjadi dalam berbagai bentuk. Modal Investasi mampu mengurangi kekurangan tabungan dan melalui pemasukan peralatan modal dan bahan mentah, dengan demikian menaikkan laju pemasukan modal. Selain itu, tabungan dan investasi yang rendah mencerminkan kurangnya modal di negara keterbelakangan teknologi. Bersamaan dengan modal uang dan modal fisik, modal Investasi yang membawa serta keterampilan teknik, tenaga ahli, pengalaman organisasi, informasi pasar, teknik-tekink produksi maju, pembaharuan produk dan lain-lain. Selain itu juga melatih tenaga kerja setempat pada keahlian baru. Semua ini pada akhirnya akan mempercepat pembangunan ekonomi negara terbelakang. Pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya dan tahun yang akan datang sangat mempengaruhi penanaman modal asing ke dalam negeri.
1.      Pengaruh Nilai Tukar
Secara teoritis dampak perubahan tingkat / nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994), mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi permintaan dan sisi penawaran domestik. Dalam jangka pendek, penurunan tingkat nilai tukar akan mengurangi investasi melalui pengaruh negatifnya pada absorbsi domestik atau yang dikenal dengan expenditure reducing effect. Karena penurunan tingkat kurs ini akan menyebabkan nilai riil aset masyarakat yang disebabkan kenaikan tingkat harga-harga secara umum dan selanjutnya akan menurunkan permintaan domestik masyarakat. Gejala diatas pada tingkat perusahaan akan direspon dengan penurunan pada pengeluaran / alokasi modal pada investasi.
Pada sisi penawaran, pengaruh aspek pengalihan pengeluaran (expenditure switching) akan perubahan tingkat kurs pada investasi relatif tidak menentu. Penurunan nilai tukar mata uang domestik akan menaikkan produk-produk impor yang diukur dengan mata uang domestik dan dengan demikian akan meningkatkan harga barang-barang yang diperdagangkan / barang-barang ekspor (traded goods) relatif terhadap barang-barang yang tidak diperdagangkan (non traded goods), sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan tersebut.
2.      Pengaruh Tingkat Suku Bunga
Tingkat bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.
3.      Pengaruh Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif. Disamping itu menurut Greene dan Pillanueva (1991), tingkat inflasi yang tinggi sering dinyatakan sebagai ukuran ketidakstabilan roda ekonomi makro dan suatu ketidakmampuan pemerintah dalam mengendalikan kebijakan ekonomi makro.
Di Indonesia kenaikan tingkat inflasi yang cukup besar biasanya akan diikuti dengan kenaikan tingkat suku bunga perbankan. Dapat dipahami, dalam upayanya menurunkan tingkat  inflasi yang membumbung, pemerintah sering menggunakan kebijakan moneter uang ketat (tigh money policy). Dengan demikian tingkat inflasi domestik juga berpengaruh pada investasi secara tidak langsung melalui pengaruhnya pada tingkat bunga domestik.
4.      Pengaruh Infrastruktur
Seperti dilakukan banyak negara di dunia, pemerintah mengundang investor guna berpartisipasi menanamkan modalnya di sektor-sektor infrastruktur, seperti jalan tol, sumber energi listrik, sumber daya air, pelabuhan, dan lain-lain. Partisipasi tersebut dapat berupa pembiayaan dalam mata uang rupiah atau mata uang asing. Melihat perkembangan makro-ekonomi saat ini, terutama memperhatikan kecenderungan penurunan tingkat bunga.
Pembangunan kembali infrastruktur tampaknya menjadi satu alternatif pilihan yang dapat diambil oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi krisis. Pembangunan infrastruktur akan menyerap banyak tenaga kerja yang selanjutnya akan berpengaruh pada meningkatnya gairah ekonomi masyarakat. Dengan infrastruktur yang memadai, efisiensi yang dicapai oleh dunia usaha akan makin besar dan investasi yang didapat semakin meningkat.

Faktor – faktor Penentu Pertumbuhan Ekonomi :

1.      Faktor Sumber Daya Manusia
proses pertumbuhan dan pembangunan tergantung pada sumber daya manusia dengan sejauh mana sumber daya manusia selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi yang memadai untuk melakukan proses pembangunan.
2.      Faktor Sumber Daya Alam
Negara sedang berkembang bertumpu pada sumber daya alam dalam melaksanaan proses pembangunan. Tetapi, hal ini tidak menjamin keberhasilan tampa dukungan dari sumber daya manusian yang bertugas mengelolah. Sumber daya alam yang dimaksud meliputi tanah, minera, tambang, hasil hutan dan laut.
3.      Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
dengan perkembangan teknologi yang cepat mendorong terjadinya percepatan pembangunan. Pergantian tenaga ahli yang semula dengan tangan manusia diganti dengan mesin canggih yang lebih efisien, kualitas dan kuantitas.
4.      Faktor Budaya
Faktor ini berfungsi sebagai pembangkit dan juga sebagai pendorong proses pembangunan dengan adanya sikap kerja keras dan cerdas,ulet, dan jujur. Selain itu terdapat juga budaya yang menghambat pembangunan dengan adanya KKN, egois, narkisme, dan lain-lain.
5.      Sumber Daya Modal
Faktor ini dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal juga dapat meningkatkan produktivitas.


 http://putrijulaiha.wordpress.com/2010/12/26/99/

Sabtu, 21 April 2012

Tugas 5


Kemiskinan dan Cara Mengatasinya

Saya akan menjelaskan tentang pengertian kemiskinan dan bagaimana cara mengatasinya. Yang pertama yaitu pengertian secara umum, kemiskinan ialah satu keadaan di mana seseorang itu kekurangan bahan-bahan keperluan hidup. Dalam masyarakat modern, kemisikinan biasanya disamai dengan masalah kekurangan uang.
Dengan lebih terperinci lagi, kemiskinan mempunyai dimensi seperti di bawah:
  • Penggambaran situasi kekurangan bahan keperluan asasi seperti kekurangan makanan, pakaian, dan kediaman
  • Penggambaran keadaan ekonomi di mana seseorang itu tidak mempunyai modal ataupun daya pengeluaran yang dapat menjana kekayaan.
Menurut kriteria bank dunia, kemisikinan itu ditakrifkan sebagai penghidupan dengan perbelanjaan kurang daripada US$(PPP) 2 sehari. Manakala bagi mereka yang hidup dengan perbelanjaan kurang daripada US$(PPP) 1 sehari, mereka dianggap menghadapi kemisikinan yang berketerlaluan.

Beberapa Cara Mengatasinya :

1.      Usaha Individu

Disinilah peranan paling penting seseorang mengatasi kemiskinan karena semuanya didasarkan pada niat, doa, dan usaha. Semuanya ditentukan oleh nasib kita masing-masing tetapi nasib bisa dirubah bila ada kemauan dari dalam diri. Seseorang boleh berusaha untuk menyelesaikan masalah kemiskinan yang dihadapinya oleh dirinya. Pada lazimnya seseorang itu dapat mengatasi kemisikinan pada dirinya salah satunya dengan menerusi pendidikan. Selain itu bila ada kemauan dan kesempatan.

2.      Penyedekahan

Sedekah adalah memberikan sedikit harta yang dimiliki kepada orang yang kurang mampu tetapi kurang mampu disini adalah kepada mereka yang menghadapi kemiskinan yang berketerlaluan. Penyedekahan merupakan satu cara yang baik untuk membantu golongan termiskin dalam masyarakat. Tetapi ia tidak dapat mengatasi masalah kemisikinan secara keseluruhan.

3.      Pembangunan Ekonomi

Pembangunan ekonomi bermaksud penambahan barangan dan perkhidmatan yang ditawarkan dalam pasaran di sesebuah negara. Pembangunan ekonomi merupakan cara yang paling berkesan untuk mengatasi masalah kemiskinan. Tetapi ia harus disertai dengan penagihan pendapatan yang adil dalam masyarakat. Bank Dunia dan Tabungan Keuangan Antarbangsa cadangkan pembangunan ekonomi sebagai faktor yang paling penting dalam mengatasi kemiskinan. Salah satu nya yaitu dengan memberikan pinjaman modal kepada mereka yang belum memiliki pekerjaan atau di Indonesia lebih dikenal sebagai KUR (kredit usaha rakyat)

4.      Penyediaan Lapangan pekerjaan

Penyebab terjadinya kemiskinan salah satunya adalah lapangan pekerjaan yang kurang memadai, pertumbuhan penduduk yang sangat pesat menjadi pemicu terjadinya pengangguran dikarenakan persaingan mencari lowongan kerja yang sangat ketat antara indivu dengan individu lainya sedangkan jumlah lowongan kerja terbatas. Cara mengatasinya yaitu dengan lebih mengutamakan penyerapan tenaga kerja dalam negri serta pengembangan potensi diri.

5.      Pemberantasan Korupsi
Korupsi tentu saja berdampak sangat luas, terutrama bagi kehidupan masyarakat miskin di desa dan kota. Awal mulanya, korupsi menyebabkan Anggaran pembangunan dan belanja nasional kurang jumlahnya. Untuk mencukupkan anggaran pembangunan, pemerintah pusat menaikan pendapatan Negara, salah satu contohnya dengan menaikan harga BBM. Pemerintah sama sekali tidak mempertimbangkan akibat dari adanya kenaikan BBm tersebut harga-harga kebutuhan pokok seperti beras semakin tinggi, biaya pendidikan semakin mahal, dan pengangguran bertambah. Tanpa disadari, masyarakat miskin telah menyetor 2 kali kepada para koruptor. Pertama masyarakat miskin membayar kewajiban kepada Negara lewat pajak dan retribusinya, misalnya pajak tanah dan retribusi puskesmas. Namun oleh Negara hak mereka tidak diperhatikan, karena pembayran tersebut telah dikuras untuk kepentingan pejabat. Kedua , upaya menaikan pendapataan Negara melalui kenaikan BBM, masyarakaat miskin kembali menyetor Negara untuk kepentingan para koruptor, meskipun dengan dalih untuk subsidi rakyat miskin. Padahal seharusnya Negara meminta kepada koruptor untuk mengembalikan uang rakyat yang mereka korupsi, bukan sebaliknya, malah menambah beban rakyaat miskin.
.
Sumber :
http://ms.wikipedia.org/wiki/Kemiskinan

Sabtu, 14 April 2012

Tugas 4


Pembiayaan sektor Mikro & Pembiayaan Corporate
Sebelum saya menjelaskan tentang pembiayaan mikro & corporate saya akan menjelaskan terlebih dahulu pengertian dari pembiayaan itu sendiri pembiayaan adalah kegiatan penyediaan dana atau barang modal dengan cara tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
A.    Pengertian
Pembiayaan sektor mikro adalah pembiayaan yang diberikan kepada usaha mikro. Usaha mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun.
tujuan adanya pembiayaan sektor micro adalah :
1.      Meningkatkan akses usaha mikro yang ada di masyarakat terhadap pelayanan pembiayaan di Lembaga Keuangan (LK) Pelaksanaan .

2.      Lembaga Keuangan (LK) Pelaksana sebagai agen pembangunan di daerah dapat melaksanakan fungsinya sehingga dapat mendukung peningkatan dan perkembangan usaha di sektor pertanian untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

3.      Fleksibilitas pembiayaan syariah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya masyarakat penghasilan rendah.

Pembiayaan corporate merupakan suatu pembiayaan perusahaan yang pada umumnya menggabungkan 3 bidang usaha menjadi satu perusahaan. Pembiayaan corporate umunya berusaha lebih dari satu jenis usaha pembiayaan ,itu semua sering disebut dengan perusahaan multifinance. Pembiayaan corporate merupakan badan usaha yang melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan,tujuannya untuk mendapatkan keuntungan dam memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan .
Ada juga Corporate Governance in Indonesia (FCGI, 2000) menyatakan bahwa CG adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Selain itu tujuan dari pembiayaan corporate diantarannya :
A.    Pemenuhan tujuan strategis perusahaan berupa peningkatan nilai saham dan value perusahaan.
B.     Pemenuhan tanggung jawab kepada stakeholders khususnya komunitas setempat.
C.     Dipatuhinya kerangka yurudis yang ada.

B.     Keuntungan
Menurut saya dari kedua pembiayaan tersebut yang lebih menguntungkan adalah pembiayaan sektor mikro karena usaha micro lebih banyak dipilih masyarakat selain itu usaha sector micro  tetap berkembang walau dalam situasi krisis ekonomi dan moneter serta Perputaran usaha (turn over) cukup tinggi, kemampuannya menyerap dana yang mahal dan dalam situasi krisis ekonomi kegiatan usaha masih tetap berjalan bahkan terus berkembang.
C.     Tantangan
Tantangan yang timbul dari kedua pembiayaan diatas :
Pembiayaan Mikro :
Kebanyakan tantangan dalam pembiayaan micro adalah kredit macet yang dikarenakan usaha yg dijalankan belum berkembang.
Pembiayaan Corporate :
Tantangan pembiayaan corporate adalah risiko perusahaan dalam memenuhi kewajiban pembayaran bunga dan pokok utang.

Sumber :
http://www.tamzis.com/index.php?option=com_content&task=view&id=102&Itemid=9 http://restafebri.blogspot.com/2009/03/pengertian-dan-kriteria-usaha-mikro_08.html